Tyto alba: Predator Tikus Ampuh di Kebun Sawit

1
Tyto alba predator tikus di perkebunan sawit

Tyto alba, Predator Alami Tikus yang Efektif di Perkebunan Sawit

Tyto alba sudah lama menjadi senjata ampuh untuk mengendalikan tikus di perkebunan kelapa sawit. Pada tanaman muda, tikus sering menggigit titik tumbuh hingga tanaman mati. Sementara di tanaman menghasilkan, tikus kerap merusak bunga jantan dan tandan buah segar. Akibatnya, produksi CPO turun dan kualitasnya juga memburuk.

Dulu, banyak petani sawit hanya mengandalkan rodentisida kimia seperti klerat. Sayangnya, pemakaian jangka panjang menimbulkan risiko: biaya mahal, pencemaran lingkungan, dan hasilnya tidak selalu efektif.

Kenapa memilih Tyto alba?

Tyto alba predator tikus di perkebunan sawit
https://www.asianagri.com/

Burung hantu sawit ini berburu di malam hari dan rata-rata memangsa 2–5 ekor tikus per malam. Dalam setahun, sepasang Tyto alba bisa memangsa lebih dari 3.000 ekor tikus. Studi di perkebunan Sulawesi Barat mencatat penurunan serangan tikus: di lahan gambut dari 39,8% menjadi 16,1%, dan di tanah mineral dari 34,2% menjadi 14%.

Lebih hemat dan ramah lingkungan

Menggunakan burung hantu sawit juga jauh lebih hemat. Pengendalian tikus dengan klerat memakan biaya sekitar Rp 55.600–Rp 90.800 per hektare per tahun. Sebaliknya, pemanfaatan Tyto alba hanya butuh sekitar Rp 16.700 per hektare per tahun. Selisih ini sangat berarti, terutama untuk kebun dengan luas puluhan atau ratusan hektare.

Selain itu, predator alami ini menjaga keseimbangan ekosistem. Tidak ada residu bahan kimia, tidak membunuh satwa non-target, dan cocok untuk diterapkan dalam jangka panjang.

Simak juga: Manfaat keanekaragaman hayati di kebun sawit.

Cara penerapan dan monitoring

Agar hasilnya maksimal, kebun sawit sebaiknya menyediakan gupon (rumah burung hantu) dengan rasio 1 unit untuk 20–25 hektare. Monitoring juga penting: petani mencatat jumlah telur, anakan, dan burung dewasa di setiap gupon. Catatan ini biasanya ditulis di kertas lalu disimpan di botol bekas yang digantung di tiang gupon.

Kesimpulan

Mengandalkan Tyto alba bukan hanya soal menghemat biaya dan meningkatkan hasil panen. Lebih penting lagi, ini langkah nyata menuju perkebunan sawit berkelanjutan. Predator alami seperti burung hantu membantu menjaga keseimbangan ekosistem dan mendukung masa depan industri sawit yang lebih hijau.

Sebagai referensi, Anda bisa lihat panduan praktis pengendalian tikus dengan Tyto alba di GAPKI.

1 thought on “Tyto alba: Predator Tikus Ampuh di Kebun Sawit

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *