Fungsi Unsur Hara Pupuk Sawit untuk Hasil Panen Maksimal

0
fungsi unsur hara pupuk sawit untuk tanaman kelapa sawit

Indonesia merupakan negara penghasil kelapa sawit terbesar di dunia. Namun tanpa pemupukan yang tepat, hasil panen sawit dapat turun drastis. Salah satu kunci terpenting adalah memahami fungsi unsur hara dalam pupuk sawit, agar tanaman tumbuh sehat dan produktivitas meningkat.

Artikel ini membahas lengkap fungsi unsur hara pupuk sawit, jenis pupuk yang sesuai, hingga cara pemupukan untuk mendukung hasil kebun sawit yang maksimal.


Fungsi Unsur Hara Utama dalam Pupuk Sawit

Nitrogen (N)

Meningkatkan pertumbuhan tunas dan daun muda, terutama pada fase vegetatif dan pembibitan.
Kekurangan nitrogen membuat daun pucat, menguning, hingga tanaman kerdil.
Contoh pupuk: Urea, ZA, NPK.


Fosfor (P)

Memperkuat akar dan batang serta meningkatkan kualitas dan kuantitas buah.
Tanaman yang kekurangan fosfor akan memiliki daun keunguan dan pertumbuhan terhambat.
Contoh pupuk: TSP, SP-36, rock phosphate.


Kalium (K)

Menentukan jumlah dan mutu buah sawit serta mendukung proses fotosintesis.
Kekurangan kalium ditandai dengan bintik kuning pada daun, garis putih di sisi tulang daun, hingga warna oranye.
Contoh pupuk: KCl, ZK, NPK.


Magnesium (Mg)

Berperan dalam pembentukan minyak sawit dan mendukung fotosintesis.
Tanda kekurangan magnesium yaitu ujung daun menguning hingga berubah menjadi cokelat dan kering.
Contoh pupuk: Kieserit, dolomit.


Tembaga (Cu)

Membantu pembentukan klorofil dan mempercepat reaksi fisiologi tanaman sawit.
Tanaman yang kekurangan tembaga sering dijumpai di tanah gambut dengan ciri daun kuning pucat yang akhirnya kering.
Contoh pupuk: CuSO4.


Boron (B)

Menjaga kesehatan akar dan membantu proses perkecambahan.
Kekurangan boron menyebabkan daun keriting, ujung daun terlipat, dan rentan terkena crown disease.
Contoh pupuk: pupuk borate, NPK + B.


Prinsip 5 Tepat dalam Pemupukan Sawit

Agar fungsi hara pupuk sawit terserap optimal, terapkan prinsip berikut:

fungsi unsur hara pupuk sawit untuk tanaman kelapa sawit
https://pkt-group.com/sawitnotif/cara-memilih-pupuk-kelapa-sawit-berdasarkan-jenis-dan-kondisi-tanah-agar-panen-lebih-optimal/
  • Tepat jenis: Sesuai dengan kebutuhan tanaman dan kondisi tanah.
  • Tepat dosis: Berdasarkan rekomendasi agronomis, tidak berlebihan atau kekurangan.
  • Tepat waktu: Disesuaikan fase tanaman (bibit, belum menghasilkan, sudah menghasilkan).
  • Tepat cara: Pupuk ditabur melingkar atau dibenamkan.
  • Tepat sasaran: Menyesuaikan kondisi lahan dan lingkungan sekitar.

Baca juga artikel Panduan Pemupukan Sawit Lengkap.


Rekomendasi Pemupukan Berdasarkan Usia Tanaman

Usia TanamanJenis PupukDosis / Pohon
1–12 bulan (bibit)NPK 15-15-6-430–75 gram, diberikan tiap 3 bulan
1–3 tahunNPK 12-12-17-2+TE2–2,5 kg per tahun
4 tahun ke atasNPK tinggi kalium + boron2–3,5 kg per tahun, tergantung umur pohon

Tips Agar Pemupukan Lebih Efektif

  • Membersihkan gulma di sekitar tanaman sebelum pemupukan.
  • Membuat jalur panen agar memudahkan distribusi pupuk.
  • Menyingkirkan tanaman pengganggu seperti polong-polongan yang menyerap unsur hara.
  • Konsultasi dengan ahli agronomi atau lembaga sertifikasi seperti MUTU International.

Memahami fungsi unsur hara pupuk sawit dan menerapkan pemupukan yang tepat dapat menjaga kesehatan tanaman sekaligus meningkatkan produktivitas kebun sawit. Pemupukan bukan sekadar menambah pupuk, melainkan soal keseimbangan, waktu, dan cara yang benar.

Untuk informasi lainnya seputar kelapa sawit, kunjungi kabarsawitindonesia.com.
Baca juga artikel terkait: Manfaat Boron untuk Sawit.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *